Selasa, 01 Januari 2013

feminisme


BAB II
PEMBAHASAN
A.    FEMINISME
a.      Pegertian Feminisme
Feminisme merupakan kumpulan pemikiran, pendirian, dan aksi berangkat dari kesadaran, asumsi, dan kepedulian terhadap ketidak adilan, ketidak setaraan, penindasan atau diskriminasi terhadap kaum perempuan.
Menurut kamus besar Sosiologi, Feminisme adalah suatu gerakan sosial yang bertujuan untuk memajukan secara politis dan ekonomis kaum wanita, dalam pengertian khusus pemilikan suatu sifat kewanitaan yang agak menonjol.
b.      Aliran-Aliran Feminisme
1.      Teori feminism Liberal
Apa yang disebut sebagai Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Perempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka “persaingan bebas” dan punya kedudukan setara dengan lelaki.
2.      Feminism Marxis
Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme. Asumsinya sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi. Teori Friedrich Engels dikembangkan menjadi landasan aliran ini—status perempuan jatuh karena adanya konsep kekayaaan pribadi (private property). Laki-laki mengontrol produksi untuk exchange dan sebagai konsekuensinya mereka mendominasi hubungan sosial. Sedangkan perempuan direduksi menjadi bagian dari property.
3.      Feminism Sosialis
Sebuah faham yang berpendapat “Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme”. Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender.
4.      Feminisme radikal
Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 1970-an di mana aliran ini menawarkan ideologi "perjuangan separatisme perempuan". Pada sejarahnya, aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun 1960-an, utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah satu fakta dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Dan gerakan ini adalah sesuai namanya yang "radikal".
5.      Feminisme post modern
Ide Posmo - menurut anggapan mereka - ialah ide yang anti absolut dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial.
6.      Feminisme anarkis
Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.
7.      Feminisme postkolonial
Dasar pandangan ini berakar di penolakan universalitas pengalaman perempuan. Pengalaman perempuan yang hidup di negara dunia ketiga (koloni/bekas koloni) berbeda dengan prempuan berlatar belakang dunia pertama. Perempuan dunia ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami pendindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar bangsa, suku, ras, dan agama.
8.      Feminisme Nordic
Kaum Feminis Nordic dalam menganalisis sebuah negara sangat berbeda dengan pandangan Feminis Marxis maupun Radikal.Nordic yang lebih menganalisis Feminisme bernegara atau politik dari praktik-praktik yeng bersifat mikro. Kaum ini menganggap bahwa kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung oleh kebijakan sosial negara.

B.     DINAMIKA SOSIAL

1.      Pengertian Dinamika Sosial
Dinamika social berarti bahwa manusia dan masyarakat selalu berkembang serta mengalami perubahan, yang dalam prosesnya berlangsung secara cepat maupun lambat.

2.      Sebab-sebab terjadinya dinamika social
a.      Berubahnya struktur kelompok social
b.      Pergantian anggota kelompok
c.       Perubahan situasi social dan ekonomi

3.      Unsur yang berkembang dan berubah dalam dinamika social
a.      Struktur social
Klasifikasi struktur social
1.      Struktur kaku dan luwes
Ø  Struktur kaku, struktur yang tudak mungkin diubah atau sangat sulit diubah
Ø  Struktur luwes, struktur yang pola susunannya memungkinkan untuk diubah
2.      Struktur formal dan Infomal
Ø  Struktur formal, struktur yang diakui pihak berwenang berdasarkan hukum yang berlaku.
Ø  Struktur informal, struktur yang nyata atau benar-benar ada tetapi tidak berketetapan hukum
3.      Struktur homogeny dan heterogen
Ø  Struktur homogeny, struktur social yang unsur-unsurnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar
Ø  Struktur heterogen, struktur yang unsur-unsurnya mempunyai kedudukan berbeda-beda dan kesempatan setiap unsurnya pun berbeda
4.      Struktur mekanis dan statistik
Ø  Struktur mekanis, struktur yang menuntut posisiyang tetap sama dari anggota-anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik
Ø  Struktur statistik, struktur yang dapat berfungsi dengan baik apabila persyaratan jumlah anggotanya terpenuhi


5.      Struktur atas dan bawah
Ø  Struktur atas atau suprastruktur, struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan
Ø  Struktur bawah atau infrastruktur, struktur bagi golongan kelas bawah yang mempunyai taraf kehidupan relative rendah
b.      Nilai-nilai social-budaya, yang terdiri dari ajaran agama, ideology dan kaidah-kaidah moral serta peraturan sopan santun yang dimiliki suatu masyarakat, yang kesemuaannya mendapatkan tempat tersendiri di masyarakat
c.       Organ-organ masyarakat, seluruh komponen masyarakat

C.    GERAKAN SOSIAL

a.      Definisi gerakan sosial
Pada dasarnya definisi gerakan sosiala harus terdiri dari komponen-komponen berikut :
a)      Kolektifitas orang yang bertindaak bersama
b)      Tujuan bersama tindakannya adalah perubahan tertentu dalam masyarakat mereka yang ditetapkan partisipan menurut cara yang sama.
c)      Kolektifitasnya relatif tersebar namun lebih rendah derajatnya dari pada organisasi formal.
d)     Tindakannya mempunyai derajat sepontanitas relatif tinggi namun tak terlembaga dan bentuknya tidak konfensional.
Jadi secara umum gerakan sosial adalah tindakan kolektif yang di organisir secara longgar, tanpa cara terlembaga untuk menghasilkan perubahan dalam masyarakat mereka. Dari definisi  tersebut, gerakan sosial dapat mendeskripsikan gejala “ civil society in action “. Geraka sosial dapat juga dibagi menjadi old sosial movement yang mengfokuskan pada isu-isu yang berkaitan pada materi dan biasanya terkait dengan satu kelompok ( misal : petani atau buruh ). Sementara itu new sosial movement lebih berkaitan dengan masalah ide atau nilai seperti gerakan feminisme atau lingkungan.
b.      Prospek Gerakan Sosial
Gerakan sosial menunjukan pentingnya para aktor atau organisasi gerakan sosial seperti ormas, organisasi  komunitas : media dan universitas : untuk masa depan gerakan sosial perlu memperhatika hal-hal berikut :
1)      Koalisi antar organisasi gerakan sosial
2)      Dukungan dana dari pemerintah
3)      Aliansi dengan kekuatan di ranah politik ( parpol ) dan ekonomi ( perusahaan).
4)      Penekanan pada ranah politik

c.       Tipe Gerakan Sosial
Gerakan sosial muncul dalam segala bentuk dan ukuran. Untuk memahami berbagaia jenis fenomena ini diperlukan sebuah tipologi yang menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut :
1.      Gerakan sosial yang berbeda menurut bidang perubahan yang diinginkan.
Contohnya ;
·         Gerakan reformasi
·         Gerakan radikal
·         Gerakan refolusioner
·         Gerakan berorientasikan norma
·         Gerakan berorientasi nilai
2.      Gerakan sosial yang berbeda dalam kualitas perubahan yang diinginkan.
Contohnya:
·         Gerakan progresif
·         Gerakan konservatif
3.      Gerakan yang berbeda dalam target perubahan yang diinginkan
Contonhnya:
·         Gerakan yang memusatkan perhatian pada perubahan struktur sosial.
·         Gerakan yang lebih menargetkan individu dari pada struktur.
4.      gerakan sosial yang berbeda mengenai arah perubahan yang diinginkan
5.      gerakan sosial yang berbeda dalam strategi yang melandasi atau logika tindakan mereka.
Contohnya :
·         gerakan instrumental
·         gerakan logikal pernyataan perasaan
6.      perbedaan sosial yang ditemukan sangat menonjol dalam sejarah.
Contohnya :
·         gerakan sosial lama
·         gerakan sosial baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar