BAB
II
PEMBAHASAN
A.
FEMINISME
a.
Pegertian
Feminisme
Feminisme merupakan kumpulan pemikiran, pendirian, dan aksi berangkat
dari kesadaran, asumsi, dan kepedulian terhadap ketidak adilan, ketidak
setaraan, penindasan atau diskriminasi terhadap kaum perempuan.
Menurut kamus besar Sosiologi, Feminisme adalah suatu gerakan sosial yang
bertujuan untuk memajukan secara politis dan ekonomis kaum wanita, dalam
pengertian khusus pemilikan suatu sifat kewanitaan yang agak menonjol.
b.
Aliran-Aliran
Feminisme
1. Teori
feminism Liberal
Apa yang disebut sebagai Feminisme Liberal ialah
pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan
individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada
rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Perempuan harus
mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka “persaingan
bebas” dan punya kedudukan setara dengan lelaki.
2. Feminism
Marxis
Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme.
Asumsinya sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara
produksi. Teori Friedrich Engels dikembangkan menjadi landasan aliran
ini—status perempuan jatuh karena adanya konsep kekayaaan pribadi (private
property). Laki-laki mengontrol produksi untuk exchange dan sebagai
konsekuensinya mereka mendominasi hubungan sosial. Sedangkan perempuan
direduksi menjadi bagian dari property.
3. Feminism
Sosialis
Sebuah faham yang berpendapat “Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan
Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme”. Feminisme sosialis
berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang
melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan
seperti ide Marx
yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender.
4. Feminisme
radikal
Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 1970-an di mana aliran ini
menawarkan ideologi
"perjuangan separatisme perempuan". Pada sejarahnya, aliran ini
muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis
kelamin di Barat pada tahun 1960-an, utamanya melawan kekerasan seksual dan
industri pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah
satu fakta dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Dan gerakan ini adalah
sesuai namanya yang "radikal".
5. Feminisme
post modern
Ide Posmo - menurut anggapan mereka -
ialah ide yang anti absolut dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan
pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial karena penentangannya pada
penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender
tidak bermakna identitas atau struktur sosial.
6. Feminisme
anarkis
Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai
suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap
negara dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber permasalahan yang
sesegera mungkin harus dihancurkan.
7. Feminisme
postkolonial
Dasar pandangan ini berakar di penolakan universalitas pengalaman
perempuan. Pengalaman perempuan yang hidup di negara dunia ketiga (koloni/bekas
koloni) berbeda dengan prempuan berlatar belakang dunia pertama. Perempuan
dunia ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami
pendindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar bangsa,
suku, ras, dan agama.
8. Feminisme
Nordic
Kaum Feminis Nordic dalam menganalisis sebuah negara sangat berbeda
dengan pandangan Feminis Marxis maupun Radikal.Nordic yang lebih menganalisis
Feminisme bernegara atau politik dari praktik-praktik yeng bersifat mikro. Kaum
ini menganggap bahwa kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena
kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang
didukung oleh kebijakan sosial negara.
B. DINAMIKA SOSIAL
1. Pengertian
Dinamika Sosial
Dinamika social berarti bahwa manusia dan masyarakat
selalu berkembang serta mengalami perubahan, yang dalam prosesnya berlangsung
secara cepat maupun lambat.
2. Sebab-sebab
terjadinya dinamika social
a. Berubahnya
struktur kelompok social
b. Pergantian
anggota kelompok
c. Perubahan
situasi social dan ekonomi
3. Unsur
yang berkembang dan berubah dalam dinamika social
a. Struktur
social
Klasifikasi struktur social
1.
Struktur kaku
dan luwes
Ø Struktur
kaku, struktur yang tudak mungkin diubah atau sangat sulit diubah
Ø Struktur
luwes, struktur yang pola susunannya memungkinkan untuk diubah
2. Struktur formal dan Infomal
Ø Struktur
formal, struktur yang diakui pihak berwenang berdasarkan hukum yang berlaku.
Ø Struktur
informal, struktur yang nyata atau benar-benar ada tetapi tidak berketetapan
hukum
3. Struktur homogeny dan heterogen
Ø Struktur
homogeny, struktur social yang unsur-unsurnya mempunyai pengaruh yang sama
terhadap dunia luar
Ø Struktur
heterogen, struktur yang unsur-unsurnya mempunyai kedudukan berbeda-beda dan
kesempatan setiap unsurnya pun berbeda
4. Struktur mekanis dan statistik
Ø Struktur
mekanis, struktur yang menuntut posisiyang tetap sama dari anggota-anggotanya
agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik
Ø Struktur
statistik, struktur yang dapat berfungsi dengan baik apabila persyaratan jumlah
anggotanya terpenuhi
5. Struktur atas dan bawah
Ø Struktur
atas atau suprastruktur, struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang
memegang kekuasaan
Ø Struktur
bawah atau infrastruktur, struktur bagi golongan kelas bawah yang mempunyai
taraf kehidupan relative rendah
b. Nilai-nilai
social-budaya, yang terdiri dari ajaran agama, ideology dan kaidah-kaidah moral
serta peraturan sopan santun yang dimiliki suatu masyarakat, yang kesemuaannya
mendapatkan tempat tersendiri di masyarakat
c. Organ-organ
masyarakat, seluruh komponen masyarakat
C.
GERAKAN
SOSIAL
a.
Definisi
gerakan sosial
Pada dasarnya definisi
gerakan sosiala harus terdiri dari komponen-komponen berikut :
a) Kolektifitas
orang yang bertindaak bersama
b) Tujuan
bersama tindakannya adalah perubahan tertentu dalam masyarakat mereka yang
ditetapkan partisipan menurut cara yang sama.
c) Kolektifitasnya
relatif tersebar namun lebih rendah derajatnya dari pada organisasi formal.
d) Tindakannya
mempunyai derajat sepontanitas relatif tinggi namun tak terlembaga dan
bentuknya tidak konfensional.
Jadi secara umum gerakan sosial adalah tindakan
kolektif yang di organisir secara longgar, tanpa cara terlembaga untuk
menghasilkan perubahan dalam masyarakat mereka. Dari definisi tersebut, gerakan sosial dapat
mendeskripsikan gejala “ civil society in action “. Geraka sosial dapat juga dibagi
menjadi old sosial movement yang mengfokuskan pada isu-isu yang berkaitan pada
materi dan biasanya terkait dengan satu kelompok ( misal : petani atau buruh ).
Sementara itu new sosial movement lebih berkaitan dengan masalah ide atau nilai
seperti gerakan feminisme atau lingkungan.
b.
Prospek
Gerakan Sosial
Gerakan sosial
menunjukan pentingnya para aktor atau organisasi gerakan sosial seperti ormas,
organisasi komunitas : media dan
universitas : untuk masa depan gerakan sosial perlu memperhatika hal-hal
berikut :
1) Koalisi
antar organisasi gerakan sosial
2) Dukungan
dana dari pemerintah
3) Aliansi
dengan kekuatan di ranah politik ( parpol ) dan ekonomi ( perusahaan).
4) Penekanan
pada ranah politik
c.
Tipe
Gerakan Sosial
Gerakan sosial muncul
dalam segala bentuk dan ukuran. Untuk memahami berbagaia jenis fenomena ini
diperlukan sebuah tipologi yang menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut :
1.
Gerakan sosial yang berbeda menurut
bidang perubahan yang diinginkan.
Contohnya ;
·
Gerakan reformasi
·
Gerakan radikal
·
Gerakan refolusioner
·
Gerakan berorientasikan norma
·
Gerakan berorientasi nilai
2.
Gerakan sosial yang berbeda dalam
kualitas perubahan yang diinginkan.
Contohnya:
·
Gerakan progresif
·
Gerakan konservatif
3.
Gerakan yang berbeda dalam target
perubahan yang diinginkan
Contonhnya:
·
Gerakan yang memusatkan perhatian pada
perubahan struktur sosial.
·
Gerakan yang lebih menargetkan individu
dari pada struktur.
4.
gerakan sosial yang berbeda mengenai arah
perubahan yang diinginkan
5.
gerakan sosial yang berbeda dalam
strategi yang melandasi atau logika tindakan mereka.
Contohnya :
·
gerakan instrumental
·
gerakan logikal pernyataan perasaan
6.
perbedaan sosial yang ditemukan sangat
menonjol dalam sejarah.
Contohnya
:
·
gerakan sosial lama
·
gerakan sosial baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar