Rabu, 02 Januari 2013

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


                                                 BAB II
                                          PEMBAHASAN

  1. Fakor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan
          Apabila diteliti lebih mendalam mengenai sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin karena adanya sesuatu yang dianggap tidak lagi memuaskan. Mungkin juga perubahan terjadi karena ada faktor baru yang lebih memuaskan masyarakat sebagai pengganti faktor yang lama itu. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa ada sumber sebab-sebab tersebut yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri (Internal factor ) dan ada yang diluar masyarakat(external factor).
a. Internal Factor
Internal factor (faktordalam)  adalah faktor-faktor  yang berasal dari dalam masyarakat itu yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat itu sendiri baik secara individu, kelompok atau pun organisasi. Berikut ini sebab-sebab perubahan social  yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern).
Ø Bertambah atau Berkurangnya penduduk
          Pertambahan peduduk yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam strukur masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya orang jadi mengenal hak individual atas tanah, sewa tanah,gadai tanah,bagi hasil dan seterusnya yang sebelumnya tidak dikenal.
          Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain (transmigrasi). Perpindahan penduduk sudah berkangsung beratus-ratus ribu tahun lamanya di dunia ini hal itu seiring dengan terus bertambahnya penduduk di muka bumi. Pada masyarakat yang mata pencahariannya berburu dan meramu, perpindahan sering kali dilakukan, yang tergantung persediaan hewan buruannya. Apabila hewan buruan mereka habis mereka akan melakukan perpindahan.
Ø Penemuan-penemuan Baru
          Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru baik berupa alat, maupun berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu. Sering kali proses dari discovery sampai invention memerlukan pencipta-pencipta. 
Ø Pertentangan (conflict) Masyarkat
          Pertentangan dapat menjadi faktor perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Pertentangan antar individu, individu dengan kelompoknya, menyebabkan perubahan masyarakat. Masyarakat tradisional Indonesia yang bersifat kolektif segala kegiatannya didasarkan pada kepentingan masyarakat. Walaupun kepentingan indvidu diakui,  tetapi mempunyai fungsi sosial. Tidak jarang terjadi pertentangan antara kepentingan individu dan kelompok, yang dalam hal-hal tertentu dapat menyebakan perubahan-perubahan.
·      Contoh perubahan yang disebabkan konflik;
          Pada masyarakat Batak dengan sistem patrilineal murni, terdapat adat istiadat bahwa apabila suami meninggal, keturunannya berada di bawah kekuasaan keluarga almarhum. Dengan terjadinya proses individualisasi terutama pada orang-orang Batak yang pergi merantau, maka terjadi penyimpangan. Anak-anak tetap tinggal bersama ibunya, walaupun hubungan antara si ibu dengan keluarga almarhum suaminya telah terputus karena suaminya telah meninggal. Perubahan tersebut telah membawa perubahan besar pada keluarga batih dan kedudukan wanita, yang selama ini dianggap tidak mempunyai hak apa-apa jika dibandingkan dengan laki-laki.
Ø Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar.Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akan membawa akibat berubahnya segala tata cara yang berlaku pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Biasanya hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan atau ide-ide yang berbeda. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi system diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan Negara hingga tatanan dalam keluarga.
         
b. External Factor
          Selain internal factor, pada masyarakat juga dikenal external factorExternal factor  atau factor luar adalah faktor-faktor  yang berasal dari luar masyarakat  yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat. Berikut ini sebab-sebab perubahan social  yang bersumber dari luar masyarakat (sebabekstern).
1.   Sebab-sebab yang berasal dari Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia
          Bencana alam yang terjadi dapat menyebabkan perubahan pada masyarakat, jika mereka berpindah mendiami suatu daerah baru maka dapat terjadi. Misalnya masyarakat yang tadinya berburu dan meramu setelah mendiami daerah baru menjadi masyarakat petani, hal itu tentunya membawa perubahan-perubahan dalam lembaga masyarakat. Namun, perubahan pada lingkungan alam juga dapar terjadi karena ulah manusia itu sendiri, seperti penggundulan hutan dan penambangan liar.

2.   Peperangan
          Peperangan juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam masyarakat. Karena negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya pada negara yang kalah. Contohnya negara-negara yang kalah pada Perang Dunia Kedua mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatannya.
Ø Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
          Jika sumber perubahan terdapat pada masyarkat lain, itu terjadi jika masyarakat lain tersebut melancarakan pengaruhnya hubungan yang dilakukan secara fisik memungkinkan terjadinya pengaruh timbal balik. Artinya masyarakat saling memengaruhi tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain.
          Apabila pengaruh tersebut berjalan melalui alar-alat komunikasi massa, ada kemungkinan pengaruh itu datang hanya dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat pengguna alat-alat komunikasi. Sementara itu pihak lain menerima pengaruh tanpa mendapatkan kesempatan untuk memengaruhi. Jika pengaruh itu diterima tanpa adanya suatu paksaan maka itu yang disebut demonstration effect. Atau dalam antropologi disebut sebagai akulturasi.
          Dalam pertemuan kebudayaan tidak selalu terjadi proses saling mempengaruhi. Kadangkala keduanya saling menolak, keadaan tersebut yang disebut cultural animosity.
          Apabila salah satu dari kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf  teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi ialah proses imitasi, yaitu peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain. Mula-mula unsur kebudayaan tersebut ditambahkan pada kebudayaan asli, yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli akan dirubah dan diganti dengan unsur-unsur kebudayaan asing tersebut.
2.   Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan;
          Adapun faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahana adalah sebagai berikut :
1.   kontak dengan kebudayaan lain
2.   sistem pendidikan yang maju
3.   sikap mengahargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju
4.   toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
5.   sistem lapisan masyarakat yang terbuka
6.   penduduk yang heterogen
7.   ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
8.   orientasi ke muka
9.   nilai meningkatkan taraf  hidup

Demikian pula adapun faktor-faktor yang menghambat  terjadinya perubahan sebagai berikut :



Kurangnya hubungan-hubungan dengan masyarakat lain.
§  Hal  ini biasanya terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing, yang membawa akibat suatu masyarakat tidak akan mengetahui terjadinya perkenmbangan-perkembangan yang ada pada masyarakat  yang  lainnya. Jadi masyaraka ttersebut tidak mendapa kan bahan perbandingan yang lebih baik untuk dapa tdibandingkan dengan pola-pola yang telah ada pada masyarakat tersebut.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
§  Terlambatnya ilmu pengetahuan dapat diakibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam keterasingan dan dapat  pula karena ditindas oleh masyarakat  lain.

Sikap masyarakat yang tradisionalistis
§  Adanya suatu sikap yang membanggakan dan mempertahankan tradisi-tradisi lama dari suatu masyarakat akan berpengaruh pada terjadinya proses  perubahan. Karena adanya anggapan bahwa perubahan  yang  akan terjadi belum tentu lebih baik dari  yang sudah ada.





Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interest
§  Organisasi social  yang telah mengenal system lapisan dapat dipastikan akan ada sekelompok individu yang memanfaatkan kedudukan dalam proses perubahan tersebut. Contoh, dalam masyarakat feudal dan juga pada masyarakat yang sedang mengalami transisi. Pada masyarakat yang mengalami transisi, tentunya ada golongan-golongan dalam masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses transisi. Karena selalu mengidentifikasi diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya, sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukannya di dalam suatu proses perubahan.

Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
Adanya perasaan takut akan terjadi kerusakan pada kebudayaan mereka, ketika kebudayaan mereka terintegrasi kebudayaan lain.

Prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing
Anggapan seperti ini biasanya terjadi pada masyarakat yang pernah mengalami hal yang pahit dari suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-hal yang baru dan berasal dari masyarakat-masyarakat yang pernah membuat suatu masyarakat tersebut menderita, maka masyarakat itu akan memiliki prasangka buruk terhadap hal yang baru tersebut.Karena adanya kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat menimbulkan kepahitan atau penderitaan lagi
.
Hambatan ideologis
Hambatan ini biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk merubah unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang  bertentangan dengan ideology masyarakat yang telah menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat tersebut.

Kebiasaan
Biasanya pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang sudah menjadi adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk merubahnya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan alat, yang dianggapnya telah membawa sesuatu  yang baik bagi pendahulu-pendahulunya.

- Keserasian dalam masyarakat (social equilibriun)
Suatu keadaan dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok berfungsi saling mengisi.


-Saluran-saluran dalam proses perubahan
Yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, agama, rekreasi, dst. Lembaga kemasyarakatan yang merupakan titik tolak tergan tung pada cultur focus masyarakat pada suatu masa tertentu.
-Organisasi
Organisasi merupakan arikulasi dari bagian-bagian yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
-Disorganisasi atau disintegrasi
Yaitu proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan.
-Reorganisasi atau reintegrasi
Adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila nilai-nilai dan norma-norma yang baru telah melembaga (institutionalized) dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut dalam masyarakat mengikuti formula berikut:
          Pelembagaan = efektivitas menanam – kekuatan menentang dari masyarakat(institutionalized)  kecepatan menanam
-Cultural lag (ketertinggalan budaya)
Merupakan ketidakserasian dalam perubahan-perubahan unsur-unsur masyarkat atau kebudayaan.
-Gerak perubahan
Perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu: mungkin kepada suatu bentuk yang sama sekali baru, atau mungkin bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada diwaktu yang lampau.
-Modernisasi
Di dalam proses modernisasi tercakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil.
-Syarat-syarat modernisasi
1.   cara berikir yang ilmiah
2.   sistem administrasi negara yang baik
3.   adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
4.   penciptaan iklim yang favorable dari masyarakat
5.   tingkat organisasi yang tinggi
6.   sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social plannin

1 komentar:

  1. terima kssih, izin copas...
    blognya diedit lagi ya,..biar tambah mantab tampilannya.

    main2 ke blog ane..
    bp-bayupradikto.blogspot.com

    BalasHapus